Minggu, 22 Oktober 2017

Kesehatan dan Keselamatan Pekerja

                                     
Kata Pengantar

Alhamdulillah tugas mata kuliah Manajemen Operasional telah dapat diselesaikan sesuai rencana. Ada banyak hal yang bisa diambil dalam menyelesaikan makalah ini. Di antaranya adalah penulis dapat mengerti dan memahami perlunya kerja dengan mempertimbangkan unsur-unsur ergonomis untuk mencapai produktivitas dan mencegah kecelakaan serta kelelahan. Selain itu, penulis juga menjadi lebih tertarik untuk menelusuri lebih jauh segi-segi penerapan ergonomi di luar bidang-bidang manajemen operasional. Selama ini, penulis menganggap bahwa ergonomi hanya untuk manajemen saja, padahal tidak demikian.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Itu sepenuhnya tanggung jawab penulis. Harapan saya, makalah ini menjadi langkah awal untuk memahami lebih lanjut dan lebih dalam mata Kuliah Manajemen Operasional di masa-masa mendatang. Saya juga berharap ada koreksi dari Bapak Dosen Pengampu. Atas segala kekurangannya, saya mohon koreksinya.

Surakarta, 25 April 2017


Penulis




BAB  I


A.      Latar Belakang Masalah
               Dalam sebuah perusahaan, sering kali terjadi kecelakaan kerja. Beberapa kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah pekerja yang keseleo, patah tulang, terjatuh dari gondola,  pekerja yang  tertimpa bahan bangunan,  pekerja yang tersengat aliran listrik dan masih banyak lagi kecelakaan yang lainnya. Resiko –resiko yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja ini dapat menyebabkan stress, emosi serta gangguan fisik bagi para pekerja.
                Menurut H.W.Heinrich, penyebab kecelakaan kerja ysng sering ditemui adalah: perilaku tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan 10%  atau  bisa juga hal tersebut terjadi karena keduanya. Resiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja, untuk itu kesadaran mengenai keselamat dan kesehatan kerja menjadi sangat diperlukan.
                Kesehatan dan keselamatan kerja disebuah perusahaan menjadi tanggung jawab perusahaan karena ini berkaitan dengan upah kerja, jam kerja, hak material, cuti dan lainnya.   Jika kesehatan dan keselamatan kerja ini sudah dilakukan di dalam suatu perusahaan maka perusahaan sudah melindungi para pekerja dari resiko kecelakaan kerja, sehingga kesejahteraan hidup pekerja lebih terjamin dan produktivitas pekerja meningkat.
                  Apabila perusahaan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja pada awalnya perusahaan akan mengeluarkan uang yang lebih, tetapi jika ini dijalankan maka kecelakaan  yang di akibatkan oleh  pekerja akan menurun. Ini sama saja perusahaan sedang berinvestasi pada kesehatan dan keselamatan kerja.
               
  
B.       Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kesehatan dan keselamatan kerja
2. Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
3. faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja
4. kesehatan dan keselamatan kerja dalam perspektif  manajemen
5. kesimpulan

                                                                        



BAB II

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2002: 163) keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin dan keutuhan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya manusia dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Sedangkan menurut John Ridley (1993) mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja secara umum adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan dan keselamatan kerja juga bisa berarti suatu upaya untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan (fisik, mental dan sosial) yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua tingkatan.
Menurut Mangkunegara (2002: 170)  ada beberapa indikator penyebab keselamatan kerja, yaitu:
1)   Keadaan tempat lingkungan kerja diantaranya: a) Pada saat menyimpan dan menyusun barang tidak memperhatikan keamanan sehingga berbahaya bagi para pekerja, b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sempit, c) Pembuangan limbah yang tidak sesuai dengan tempatnya.
2) Pemakaian peralatan kerja meliputi: a) Penggunaan alat-alat elektronik tanpa pengamanan, b) Pengaturan cahaya penerangan, c) Penggantian mesin dan juga peralatan kerja yang sudah usang.
B. Tujuan dan keselamatan kerja
Menurut undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, tujuan dan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut:
1.      Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja.
2.      Mencegah total loss control
3.      Memelihara sarana dan prasarana
4.      Meningkatkan produktifitas
5.      Meningkatkan penghasilan dan kinerja yang berkesinambungan.
6.      Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi
7.      Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran serta penurunan klaim
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi sebuah perusahaan dan juga bagi para karyawan. Untuk itu K3 di dalam sebuah perusahaan harus diterapkan karena manfaat K3 ini dapat meningkatkan produktifitas pekerja dan juga bisa meningkatkan omset perusahaan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Beban kerja
Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja merupakan beban bagi para pekerja. Beban kerja tersebuat adalah: a) Beban fisik yaitu: mengangkat, memikul, dan lain sebagainya, b) Beban mental: biasanya ini beban seorang manajer pada sebuah perusahaan, c) Beban sosial: biasanya terjadi bagi para pekerja sosial.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi beban kerja yaitu: faktor internal yang terdiri dari faktor somatik dan faktor psikis. Sementara faktor eksternal yang mempengaruhi beban kerja berupa tugas-tugas yang bersifat fisik, biasanya berupa beban yang diangkat atau diangkut, sikap kerja, alat dan sarana kerja, kondisi atau medan kerja. Tugas yang bersifat psikis menyangkut tanggung jawab dan tingkat kesulitan.
2. Faktor lingkungan pekerja yaitu: lingkungan pekerja biasanya terjadinya kerusakan mesin yang tidak diketahui oleh pekerja karena tidak adanya pengecekan terlebih dahulu.
3. Faktor pekerja atau human error, yaitu pekerja yang melakukan kesalahan kerja baik itu disengaja taupun tidak disengaja.

D. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan  Kerja dalam Perspektif Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu, “ergona” yang artinya kerja, dan “nomos” artinya aturan. Jadi, ergonomi adalah ilmu terapan yang menjelaskan interaksi antara manusia dengan tempat kerjanya. Ergonomi antara lain memeriksa kemampuan fisik para pekerja, lingkungan tempat kerja, dan tugas yang dilengkapi dan mengaplikasikan informasi ini dengan desain model alat, perlengkapan dan metode-metode kerja yang dibutuhkan tugas menyeluruh dengan aman.
Masing-masing pekerja mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri untuk mengetahui tentang fokus keselamatan kerja untuk diri mereka sendiri dan juga perusahaan. Tujuannya adalah untuk kesempurnaan kerja dan meminimalkan kecelakaan yang alami oleh pekerja. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja ini juga akan terus terarah.
Dalam perancangan teknologi maupun produk ergonomi yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja sangat dibutuhkan. Baik pada  sistem  manual maupun sistem automatis. Penerapan ergonomi dalam aktifitas kerja telah banyak digunakan pada masa lampau seperti halnya saat manusia melakukan perancangan produk, alat kerja maupun sistem kerja.
Penerapan kesehatan da keselamatan kerja akan mampu menghasilkan sebuah rancangan system, yang akan menghasilkan sebuah rancangan system antara manusia dan mesin yang sesuai dengan ekspektasi manusia. pekerja tanpa menyebabkan beban kerja yang melebihi ambang batas baik dari segi  fisik maupun psikis. Dalam hal ini kesehatan dan keselamatan kerja akan diaplikasikan segala macam informasi yang berkaitan dengan faktor manusia (kekuatan dan kelemahan manusia). Rancangan sistem meliputi perancangan produk, mesin dan fasilitas kerja yang lebih aman, nyaman, aman efektif dan efisien. Langkah penerapan kesehatan dan keselamata kerja ini diharapakan mampu  memperbaiki:
a) Performans kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, ketelitian dan keselamatan, kenyamanan  sehingga dapat mengurangi kelebihan dan juga kelelahan kerja.
b) Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia untuk pelatihan dan meminimalkan kerusakan fasilitas kerja karena humans error.
c)Meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja manusia dengan memperhatikan karakteristik manusia dalam desain kerja.  
Ergonomi secara umum telah mampu membawa perubahan yang signifikan dalam mengimplementasikan konsep peningkatan produktifitas melalui efisiensi  penggunaan tenaga kerja berdasarkan  spesialisasi-keahlian kerja manusia.
                                                          


BAB III
KESIMPULAN

Penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada sebuah perusahaan   bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bahaya dan juga kecelakaan di tempat kerja memang tidak bisa dihilangkan tetapi hal ini bisa diminimalisir. Maka, menerapkan prinsip-prinsip Kesehan dan keselamatan kerja menjadi penting . dalam sebuah perusahaan harus mendesain lingkungan kerjanya senyaman mungkin, agar para pekerja produktif dalam bekerja, tidak stress. Pada dasarnya menerapkan Kesehatan dan keselamatan kerja bukan soal biaya tetapi K3 merupakan investasi. Karena K3 ini kita anggap sebagai investasi maka uang yang perusahan gunakanan untuk kesehatan dan keselamatan kerja sekarang ini baru akan menghasilkan di tahun-tahun mendatang.

                                  




                                                 

                                                     
                                              
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Bakri, Solichul Hadi, Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan, dan Produktivitas (Surakarta, UNIBA Press, 2004).
Eko Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta: Penerbit Guna Widya, 1996).
Sritomo Wignyosoebroto, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu (Jakarta: Penerbit Guna Widya, 1995).
Sutaji, Analisa dan Redesign Stasiun-Stasiun Kerja Operasi Tenun Secara Ergonomis untuk Meningkatkan Produktivitas (Surabaya: Penerbit ITS, 2000).
Torik Husen, M. Kholil, Ari Sarsono, “Perancangan Sistem Kerja Ergonomis Untuk Mengurangi Tingkat Kelelahan”, Jurnal INASIA, Vol. 10 No. 1, April 2009.
www. Rumah perubahan.co.id blogspot, diskses tanggal 18, April 2017.
www.srisutomo blogspot.co.id diakses tanggal, 17 April 2017

www.Shadi bakri.uniba ac.id diakses tanggSal 5 Maret 2017

Pilihan karir

                                                                      
PILIHAN KARIR

                                           
                                        
    
Dosen Pengampu: Ir.Solikhul Hadi AB, M.Erg
Disusun Oleh:  Sri Haryanti 
(2015020241)
                        

          FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
                                                                           
 2016/2017






                                                        

       
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan kepada penulis untuk mengerjakan tugas makalah yang berjudul pilihan karir.  Makalah ini disusun guna memenuhi tugas manajemen operasional. Tugas ini dibuat sebagai tugas ujian akhir semester.
Terimakasih penulis sampaikan kepada bapak Ir.Sholikhul Hadi AB,M.Erg selaku dosen pengampu matakuliah manajemen operasial, yang telah mengajarkan kami tentang manajemen operasional dan  ruang lingkupnya. Bahan-bahan untuk menulis makalah ini juga banyak yang bersumber dari tulisan yang ada  blog beliau.    
            Makalah ini berisi tentang pilihan karir yang insya’allah akan saya jalani setelah lulus dari universitas islam batik (UNIBA). makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan, hal ini dikarenakan pengetahuan penulis yang masih sangat terbatas. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik, saran masukan, dan koreksi dari dosen pengampu demi perbaikan makalah ini. Terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu penulis untuk menyelesaikan tulisan ini, semoga mendapat balasan dari Allah SWT.Amiin  

                                                                                         Surakarta, 11 Juli 2017

                                                                                        Penulis


                                                                          

                                                                        BAB I
                                                              LATAR BELAKANG

Saat ini adalah era informasi atau era internet. Jaringan internet sudah semakin luas merambah ke seluruh belahan dunia. Internetpun kini semakin cepat dan murah. Era informasi ini pernah diramalkan oleh Alvin Toffler (1980). “sebuah komunitas global elektronik saat manusia begitu mudah menjangkau segala jasa dan informasi tanpa batas dan membangun komunitasnya, berinteraksi bukan berdasarkan jarak geografi, melainkan kesamaan minat. Itulah ramalan Toffler yang dikemukakan pada tahun 1980.
Tanpa kita sadari era informasi ini telah mengubah dunia, baik skala global maupun disekeliling kita. Bank-bank, rumah makan, hotel dan juga perusahaan-perusahan yang dulu begitu berjaya juga sedang menghadapi perubahan di era internet ini. . Di era internet ini lifestyle manusia telah berubah, dan karena perubahan itu maka banyak profesi-profesi lama yang akan hilang kemudian digantikan oleh profesi-profesi baru. Saat ini kita sedang menyaksikan perpindahan dari mobil bertenaga bensin ke self driving car yang dikendalikan oleh technologi informasi (internet). Dengan perubahan itu tentunya  bengkel-bengkel mobil akan berubah bukan lagi seorang ahli montir tetapi ahli IT (Internet of Things).
Dalam menghadapi era tekhnologi ini, maka kitapun harus menyiapkan diri untuk sebuah profesi atau pilihan karir yang baru yang sesuai dengan tuntutan zaman. Karena jika kita tidak mampu untuk berubah, maka kita akan tergerus oleh perubahan itu sendiri. Karir yang akan kita persiapkan dalam menghadapi era tekhnologi internet ini akan kita bahas dalam tulisan dibawah ini.






RUMUSAN MASALAH.

  1. Pilihan karir 
  2. Tujuan pilihan karir baru
  3. Bagaimana mewujudkan karir yang dipilih
  4. Kesimpulan




                                                                  BAB II
A.    Pilihan karir.
Setelah menimba ilmu di universitas islam batik (UNIBA) selama empat tahun, banyak ilmu ekonomi dan juga manajemen yang sudah saya pelajari. Setelah lulus dari UNIBA pilihan karir yang akan saya rencanakan adalah berwirausaha atau berbisnis. Bagi saya menjadi pengusaha jauh lebih menarik daripada menjadi karyawan. Selain menerapkan ilmu yang kita pelajari dibangku kuliah, saya juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menjadi wirausahawan memang memerlukan proses yang panjang yang harus kita tempuh, sehingga kita dapat memiliki kekenyalan untuk menghadapi berbagai ujian yang akan kita hadapi dalam berwirausaha.
Bidang usaha yang ingin saya jalani adalah sebuah biro perjalanan. Saya memilih usaha ini karena saya melihat ada peluang yang baik dalam usaha biro perjalanan. Hal ini berawal dari pengamatan saya di media sosial, dari facebook, instagram, twitter, dan media sosial lainnya. Saat ini di era internet atau media informasi lifestyle manusia mulai berubah, jika dulu sandang, pangan dan papan maka saat sedikit berbeda, makan dan jalan-jalan menjadi hal yang utama. Jalan-jalan kemanapun kemudian diupload ke media sosial.   
Usaha biro perjalanan yang akan kita jalani sedikit berbeda dengan biro perjalanan pada umumnya. Kita akan mengemas perjalanan wisata yang tidak hanya menyenangkan tetapi ada unsur-unsur pendidikan baik itu outbond, mengunjungi UKM ( usaha kredit menengah), dan masih banyak kegiatan edukatif  lainnya.


     B. TUJUAN PILIHAN KARIR BARU

       Tujuan dari pemilihan karir yang baru setelah lulus dari UNIBA  adalah agar kita jangan sampai tergerus oleh perubahan, karena bisa saja karir yang saat ini sedang kita jalani sudah tidak relevan lagi dimasa yang akan datang. Karena di era internet segalanya cepat sekali untuk berubah. Contoh yang paling nyata adalah Nokia, jaman dulu brand Nokia adalah sebuah brand yang berada di puncak. Namun, apa yang terjadi pada brand Nokia sekarang? Brand ini sudah digantikan oleh merk-merk handphone yang berbasis Android. Seperti Samsung, Oppo dan lain sebagainya.
      Demikian juga dengan karir yang saat ini sedang kita jalani, bisa saja karir kita sudah tidak relevan lagi karena sudah di gantikan oleh internet. Jadi, kita juga harus terus memperbaiki kualitas diri agar kita bisa survive di era tekhnologi informasi ini. Dan kita harus memulai merencanakan pilihan karir kita saat ini, jangan menunggu karena di era internet ini segalanya serba cepat.


      C.    CARA MEWUJUDKAN PILIHAN KARIR

Ada banyak cara untuk mewujudkan pilihan karir yang baru ini, yang pertama adalah menerapkan segala ilmu yang sudah dipelajari pada saat kuliah. Yang kedua adalah dengan banyak membaca peluang yang ada kemudian mengeksekusinya menjadi sebuah langkah yang nyata. Jejaring juga sangat dibutuhkan dalam mewujudkan bisnis biro perjalanan ini, hal ini adalah untuk dapat mengembangkan bisnis ini dengan menggandeng beberapa mitra dan juga  menebar peluang bisnis yang baru.
Usaha yang akan saya jalani juga akan berbasis aplikasi online, karena saat ini tekhnologi  memberikan banyak kemudahan dan cara baru, dan tentu saja sesuatu yang tak mungkin dimasa yang lalu bisa menjadi mungkin dimasa yang akan datang. Salah satu contohnya adalah Airbnb. Langkah awal yang akan dimulai adalah dengan belajar memetakan potensi usaha  dan akan saya gunakan untuk melatih cara berbisnis .
Membuka wawasan yang luas dan juga mengggali pengalaman orang-orang suksesuntuk mendapatkan sudut pandang baru bagi bisnis yang akan saya rintis, kemudian jika bisnis biro perjalanan ini memiliki masa depan yang baik, maka  saya akan merekrut tenaga yang professional yang berguna untuk  memperkuat struktur usaha yang akan saya jalani. Itulah gambaran usaha atau bisnis yang akan saya jalani ketika sudah lulus dari UNIBA. Memang, masih banyak yang harus di pelajari tetapi saya yakin jika kita bersunggguh-sungguh insya’allah bisa terlaksana.


            D. KESIMPULAN
             
                Saat ini kita sedang menyaksikan sebuah perubahan –perubahan besar dalam segala bidang. Perusahaan – perusahaan besar, para pemilik brand yang sepuluh tahun yang lalu begitu bagus dan mempesona kini perlahan-lahan runtuh. Contohnya adalah produk dari Nokia dan kini perusahaan taksi juga mengalami hal sama. Ketika semua berubah karena kemajuan tekhnologi informasi ini, maka bisa saja karir yang sedang kita jalani saat ini beberapa tahun kedepan sudah tidak relevan lagi Atau bahkan sudah tidak ada lagi. Untuk itu kita harus mempersiapkan pilihan karir yang baru, yang sesuai dengan tuntutan zaman.
            Menariknya, industri yang sekarang ini sedang  berkembang dan mencapai puncaknya adalah sebuah wirausaha yang berbasis aplikasi . untuk itu kita juga harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, dengan terus memperbaiki kualitas diri dan terus belajar maka kita akan terus bisa survive dalam menghadapi era informasi ini, era yang berbasis aplikasi smartphone. Oleh sebab itu kita harus menyiapkan segala sesuatunya dari sekarang.  Wirausahawan tidak boleh hanya menunggu, kita harus bergerak melangkah, walaupun kadang harus terjatuh. Tetapi kita harus bangkit lagi untuk mencobanya lagi.
            Memperbaharui karir walaupun betapa sulitnya tetapi kita harus melakukannya. Dengan memperbarui pilihan karir yang baru berarti kita sudh beradaptasi dengan lingkungan., dan kita juga sudah berani untuk terus maju. Semoga dengan pilihan karir yang kita pilih sebagai wirausahawan dapat membawa kita  kemasa depan yang baik berbekal ilmu yang kita pelajari dari universitas islam batik Surakarta (UNIBA)






                                                   DAFTAR PUSTAKA

1.      www.Shadi bakri.Uniba.ac.id. Montessori.pdf. diakses pada tanggal 11 juli 2017.
2.      www.Shadi bakri.Uniba.ac.id. Makna-Kekayaan.pdf. diakses tanggal 11 juli 2017
3.      Kasali,Rhenald (2017).Distrupsion.Jakarta: Kompas Gramedia.
4.      Kasali,Rhenald (2011).Wirausaha Mandiri. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.













                                    

Senin, 02 Oktober 2017

Manajemen Operasional

                             BAB  1

                                                                                    PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
          Saat ini perkembangan industri semakin pesat, dan dalam setiap perusahaan terdapat persaingan yang sangat ketat. Agar dapat sukses dalam persaingan ini maka dibutuhkan manajemen yang baik. Mulai dari manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen operasional ini mempunyai  peranan yang sangat penting, apalagi di zaman tekhnologi ini.  Apapun jenis usahanya sebuah perusahaan pasti mengharapkan keuntungan. Untuk dapat mencapai tujuan itu, maka aktifitas di suatu perusahaan harus bisa bekerja dengan efektif dan efisien. Salah satu cara agar efektif dan efisien ini bisa terlaksana maka bisa dimulai dari tata letak atau layout.  Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian produk, pusat kerja dan peralatan yang berawal dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
B.Rumusan Masalah.
1.  Pengertian proses produksi.
2.  Definisi layout atau Tata letak?
3. prinsip-prinsip dasar layout produksi
4. Bagaimana pentingnya perencanaan tata letak dalam proses produksi
5. layout pada proses produksi yang baik itu seperti apa?
C. Tujuan
1. mengetahuai definisi tata letak atau layout.
2. untuk mengetahui proses produksi
3. mengetahui pentingnya perencanaan tata letak dalam suatu perusahaan.
4. mengetahui layout yang baik
                     
                                                              BAB II
                                                     PEMBAHASAN


1.      Proses Produksi
proses produksi disrtikan sebagai suatu cara atau metode dan tekhnik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Menurut Assauri; 1995 produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang. Dari definisi proses produksi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Dalam proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk  terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus menerus (continous processes) dan proses produksi terputus-putus (intermittent processes).  sebuah perusahaan untuk menetukan proses produksi terus-menerus apabila di dalam  perusahaan tersebut terdapat urut-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses akhir. Proses produksi yang terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti.   




2.Definisi layout
Layout adalah tata letak dari suatu elemen desain yang ditempatkan dalamsebuah bidang menggunakan sebuah media yang sebelumnya sudah di konsep terlebih dahulu.tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan susunan tataletak yang paling optimaldari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia dalam suatu perusahaan. Dengan adanya susunan tat letak yang optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses produksi dapat berjalan dengan efisien dan lancar.a
3.Prinsip-prinsip dasar  layout atau tata letak
Beberapa prinsip dasar yang di gunakan dalam penyusunan layout adalah,
 1. Integrasi secara total, menyatakan bahwa tat letak fasilitas pabrik dilakukan secara integrasi dari semua faktor yang mempengaruhiproses produksi menjadi satu unit organisasi yang besar.
2.  Jarak  perpindahan bahan paling minimum: waktu perpundahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam suatu industry dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan seminimum mungkin.
    3.  Memperlancar aliran kerja: Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi atau gang
        guan skedul kerja.
    4. Kepuasan dan keselamat kerja
       Suatu layout yang baik pada akhirnya mampu memberikan keselamatan dan keamanan bagi                 orang   yang bekerja dalam perusahaan tersebut.
   5. Fleksibilitas
Layout yang baik dapat mengantisipasi perubahan-perubahan dalam bidang teknologi komunikasi maupun kebutuhan konsumen. Untukm menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali ( relayout) yaitu suatu perubahan kecildalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkian adanya desain produksecara total. Yang perlu dilakukan adalah relayout atau layout jika ada perubahan sedikit saja dan tidak mengganggu proses produksi.

4 .Pentingnya perencanaan layout pada proses  produksi.
Menurut James A Moore perencanaan layout adalah rencana dari keseluruhan tata fasilitas industry yang berada di dalamnya termasuk bagaimana personilnya di tempatkan, operasi gudang, pemindahan material dan alat pendukung lain sehingga akan dapat mencapai tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dalam perusahaan, dengan kegiatan yang baik akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen.  
5.Pentingnya layout yang baik
Layout yang baik adalah penyusunan yang teratur dan efisien pada semua fasilitas pabrik dan buruh atau tenaga kerja yang menanganinya karena penyusunan mesin akan mempengaruhi efisiensi perusahaan, pembentukan laba perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mengurangi ongkos produksi, memberikan service yang baik kepada konsumen, memberikanm hasil produksi yang baik serta mengurangi capital investmet,  dan mempertinggi fleksibilitas untuk menghadapi perubahan. Tujuan layout yang baik juga untuk maintenance  mudah dilakukan, mengurangi manucfaturing cycles ( waktu produksi) dan penggunaan sarana prasarana di dalam perusahaan menjadi lebih baik
4.      Manfaat layout yang baik.
a.       Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar yang berimbas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesinyang minimum.
b.      Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban waktu antara mesin yang satu  dengan yang lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu.
c.       Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan bahan jarak antara proses yang satu dengan proses berikutnya.
d.      Hemat ruang karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-masing mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
e.       Efisiensi  penggunaan fasilitas , pendayagunaan elemen produksi yaitu tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
f.        Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman , nyaman, tertib, dan rapi. Dan ini dapat mempermudah produksi.