Kata
Pengantar
Alhamdulillah
tugas mata kuliah Manajemen Operasional telah dapat diselesaikan sesuai
rencana. Ada banyak hal yang bisa diambil dalam menyelesaikan makalah ini. Di
antaranya adalah penulis dapat mengerti dan memahami perlunya kerja dengan
mempertimbangkan unsur-unsur ergonomis untuk mencapai produktivitas dan
mencegah kecelakaan serta kelelahan. Selain itu, penulis juga menjadi lebih
tertarik untuk menelusuri lebih jauh segi-segi penerapan ergonomi di luar
bidang-bidang manajemen operasional. Selama ini, penulis menganggap bahwa
ergonomi hanya untuk manajemen saja, padahal tidak demikian.
Selanjutnya,
penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Itu sepenuhnya
tanggung jawab penulis. Harapan saya, makalah ini menjadi langkah awal untuk
memahami lebih lanjut dan lebih dalam mata Kuliah Manajemen Operasional di
masa-masa mendatang. Saya juga berharap ada koreksi dari Bapak Dosen Pengampu.
Atas segala kekurangannya, saya mohon koreksinya.
Surakarta,
25 April 2017
Penulis
BAB
I
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam sebuah perusahaan, sering
kali terjadi kecelakaan kerja. Beberapa kecelakaan kerja yang sering terjadi
adalah pekerja yang keseleo, patah tulang, terjatuh dari gondola, pekerja yang
tertimpa bahan bangunan, pekerja
yang tersengat aliran listrik dan masih banyak lagi kecelakaan yang lainnya.
Resiko –resiko yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja ini dapat menyebabkan
stress, emosi serta gangguan fisik bagi para pekerja.
Menurut H.W.Heinrich, penyebab
kecelakaan kerja ysng sering ditemui adalah: perilaku tidak aman sebesar 88%,
kondisi lingkungan 10% atau bisa juga hal tersebut terjadi karena
keduanya. Resiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja, untuk itu kesadaran
mengenai keselamat dan kesehatan kerja menjadi sangat diperlukan.
Kesehatan dan keselamatan kerja
disebuah perusahaan menjadi tanggung jawab perusahaan karena ini berkaitan dengan
upah kerja, jam kerja, hak material, cuti dan lainnya. Jika kesehatan dan keselamatan kerja ini
sudah dilakukan di dalam suatu perusahaan maka perusahaan sudah melindungi para
pekerja dari resiko kecelakaan kerja, sehingga kesejahteraan hidup pekerja
lebih terjamin dan produktivitas pekerja meningkat.
Apabila perusahaan menerapkan
kesehatan dan keselamatan kerja pada awalnya perusahaan akan mengeluarkan uang
yang lebih, tetapi jika ini dijalankan maka kecelakaan yang di akibatkan oleh pekerja akan menurun. Ini sama saja
perusahaan sedang berinvestasi pada kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian kesehatan dan keselamatan kerja
2.
Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
3.
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja
4.
kesehatan dan keselamatan kerja dalam perspektif manajemen
5.
kesimpulan
BAB
II
A.
Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menurut
Mangkunegara (2002: 163) keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin dan keutuhan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rokhaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya manusia
dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Sedangkan
menurut John Ridley (1993) mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah
suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi masyarakat sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Pengertian
kesehatan dan keselamatan kerja secara umum adalah perlindungan karyawan dari
luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.
Kesehatan dan keselamatan kerja juga bisa berarti suatu upaya untuk peningkatan
dan pemeliharaan derajat kesehatan (fisik, mental dan sosial) yang
setinggi-tingginya bagi pekerja di semua tingkatan.
Menurut
Mangkunegara (2002: 170) ada beberapa
indikator penyebab keselamatan kerja, yaitu:
1) Keadaan
tempat lingkungan kerja diantaranya: a) Pada saat menyimpan dan menyusun barang
tidak memperhatikan keamanan sehingga berbahaya bagi para pekerja, b) Ruang
kerja yang terlalu padat dan sempit, c) Pembuangan limbah yang tidak sesuai
dengan tempatnya.
2) Pemakaian peralatan kerja meliputi:
a) Penggunaan alat-alat elektronik tanpa pengamanan, b) Pengaturan cahaya
penerangan, c) Penggantian mesin dan juga peralatan kerja yang sudah usang.
B. Tujuan dan keselamatan kerja
Menurut
undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, tujuan dan penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Melindungi
dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja.
2. Mencegah
total loss control
3. Memelihara
sarana dan prasarana
4. Meningkatkan
produktifitas
5. Meningkatkan
penghasilan dan kinerja yang berkesinambungan.
6. Menurunnya
biaya-biaya kesehatan dan asuransi
7. Tingkat
kompensasi pekerja dan pembayaran serta penurunan klaim
Kesehatan
dan keselamatan kerja sangat penting bagi sebuah perusahaan dan juga bagi para
karyawan. Untuk itu K3 di dalam sebuah perusahaan harus diterapkan karena
manfaat K3 ini dapat meningkatkan produktifitas pekerja dan juga bisa
meningkatkan omset perusahaan.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Beban kerja
Setiap
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja merupakan beban bagi para pekerja. Beban
kerja tersebuat adalah: a) Beban fisik yaitu: mengangkat, memikul, dan lain
sebagainya, b) Beban mental: biasanya ini beban seorang manajer pada sebuah
perusahaan, c) Beban sosial: biasanya terjadi bagi para pekerja sosial.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi beban kerja yaitu: faktor internal yang
terdiri dari faktor somatik dan faktor psikis. Sementara faktor eksternal yang
mempengaruhi beban kerja berupa tugas-tugas yang bersifat fisik, biasanya
berupa beban yang diangkat atau diangkut, sikap kerja, alat dan sarana kerja,
kondisi atau medan kerja. Tugas yang bersifat psikis menyangkut tanggung jawab
dan tingkat kesulitan.
2.
Faktor lingkungan pekerja yaitu: lingkungan pekerja biasanya terjadinya
kerusakan mesin yang tidak diketahui oleh pekerja karena tidak adanya
pengecekan terlebih dahulu.
3.
Faktor pekerja atau human error,
yaitu pekerja yang melakukan kesalahan kerja baik itu disengaja taupun tidak disengaja.
D. Penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dalam Perspektif Ergonomi
Ergonomi
berasal dari bahasa Yunani yaitu, “ergona” yang artinya kerja, dan “nomos”
artinya aturan. Jadi, ergonomi adalah ilmu terapan yang menjelaskan interaksi
antara manusia dengan tempat kerjanya. Ergonomi antara lain memeriksa kemampuan
fisik para pekerja, lingkungan tempat kerja, dan tugas yang dilengkapi dan
mengaplikasikan informasi ini dengan desain model alat, perlengkapan dan
metode-metode kerja yang dibutuhkan tugas menyeluruh dengan aman.
Masing-masing
pekerja mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri untuk mengetahui tentang fokus
keselamatan kerja untuk diri mereka sendiri dan juga perusahaan. Tujuannya
adalah untuk kesempurnaan kerja dan meminimalkan kecelakaan yang alami oleh
pekerja. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja ini juga akan terus terarah.
Dalam
perancangan teknologi maupun produk ergonomi yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja sangat dibutuhkan. Baik pada
sistem manual maupun sistem
automatis. Penerapan ergonomi dalam aktifitas kerja telah banyak digunakan pada
masa lampau seperti halnya saat manusia melakukan perancangan produk, alat
kerja maupun sistem kerja.
Penerapan
kesehatan da keselamatan kerja akan mampu menghasilkan sebuah rancangan system,
yang akan menghasilkan sebuah rancangan system antara manusia dan mesin yang
sesuai dengan ekspektasi manusia. pekerja tanpa menyebabkan beban kerja yang
melebihi ambang batas baik dari segi fisik maupun psikis. Dalam hal ini kesehatan
dan keselamatan kerja akan diaplikasikan segala macam informasi yang berkaitan
dengan faktor manusia (kekuatan dan kelemahan manusia). Rancangan sistem
meliputi perancangan produk, mesin dan fasilitas kerja yang lebih aman, nyaman,
aman efektif dan efisien. Langkah penerapan kesehatan dan keselamata kerja ini
diharapakan mampu memperbaiki:
a) Performans kerja manusia seperti
menambah kecepatan kerja, ketelitian dan keselamatan, kenyamanan sehingga dapat mengurangi kelebihan dan juga
kelelahan kerja.
b) Mengurangi waktu yang terbuang
sia-sia untuk pelatihan dan meminimalkan kerusakan fasilitas kerja karena
humans error.
c)Meningkatkan
efektifitas dan produktifitas kerja manusia dengan memperhatikan karakteristik
manusia dalam desain kerja.
Ergonomi
secara umum telah mampu membawa perubahan yang signifikan dalam
mengimplementasikan konsep peningkatan produktifitas melalui efisiensi penggunaan tenaga kerja berdasarkan spesialisasi-keahlian kerja manusia.
BAB
III
KESIMPULAN
Penerapan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada sebuah perusahaan bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang
bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bahaya dan juga kecelakaan di
tempat kerja memang tidak bisa dihilangkan tetapi hal ini bisa diminimalisir.
Maka, menerapkan prinsip-prinsip Kesehan dan keselamatan kerja menjadi penting
. dalam sebuah perusahaan harus mendesain lingkungan kerjanya senyaman mungkin,
agar para pekerja produktif dalam bekerja, tidak stress. Pada dasarnya
menerapkan Kesehatan dan keselamatan kerja bukan soal biaya tetapi K3 merupakan
investasi. Karena K3 ini kita anggap sebagai investasi maka uang yang perusahan
gunakanan untuk kesehatan dan keselamatan kerja sekarang ini baru akan
menghasilkan di tahun-tahun mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Bakri, Solichul Hadi, Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan, dan
Produktivitas (Surakarta, UNIBA Press, 2004).
Eko Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta: Penerbit Guna
Widya, 1996).
Sritomo Wignyosoebroto, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu
(Jakarta: Penerbit Guna Widya, 1995).
Sutaji, Analisa dan Redesign Stasiun-Stasiun Kerja Operasi Tenun Secara
Ergonomis untuk Meningkatkan Produktivitas (Surabaya: Penerbit ITS, 2000).
Torik Husen, M. Kholil, Ari Sarsono,
“Perancangan Sistem Kerja Ergonomis Untuk Mengurangi Tingkat Kelelahan”, Jurnal INASIA, Vol. 10 No. 1, April
2009.
www.
Rumah perubahan.co.id blogspot, diskses tanggal 18, April 2017.
www.srisutomo
blogspot.co.id diakses tanggal, 17 April 2017
www.Shadi
bakri.uniba ac.id diakses tanggSal 5 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar