MEMAKSIMUMKAN
LABA PERUSAHAAN DENGAN PENDAPATAN
Disusun
oleh: Sri Haryanti
2015020241
2015020241
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK (UNIBA)
2016/2017
A. LATAR BELAKANG.
Dalam sebuah perusahaan, seorang
manajer sangat berperan untuk menentukan laba. Peran manajer ini terkait dengan
kebijakan-kebijakan, strategi, dan juga pengelolaan sumber daya manusia. yang
semuanya bertujuan untuk peningkatan laba sebuah perusahaan. Seorang manajer
dikatakan berhasil jika mampu membawa perusahaan mencapai target-target
organisasinya. Salah satu indikasi keberhasilan seorang manajer juga dilihat
dari laba atau profit yang dicapai oleh perusahaan yang dipimpinnya. Di era
digital ini persaingan sebuah usaha semakin kompetitif. Terkadang lawan-lawan
atau kompetitor tidak terlihat, karena semua berbasis online. Banyak langkah
yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk menaikkan laba perusahaannya.
Agar perusahaan tersebut tetap bisa survive. Sehingga kesejahteraan dari
perusahaan tetap bisa dilakukan. Manajer harus mampu mengelola sumber daya yang
ada agar proses produksi bisa terus
berjalan. Produk yang dihasilkan juga harus terus berinovasi agar tidak
ketinggalan zaman. Dari segi manajemen
pemasaran harus ada strategi-strategi baru, karena pemasaran adalah ujung
tombak sebuah perusahaan. Dari pemasaran yang baik maka akan meningkatkan laba
perusahaan.
Untuk meningkatkan laba perusahaan,
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang manajer. Bisa dimulai dengan
cara meningkatkan penjualan, mengurangi biaya produksi, atau menggunakan aset-aset
perusahaan agar tidak terjadi pemborosan. penggunaan aset perusahaan lebih efektif dan efisien. Dibawah ini akan
kita bahas satu persatu tugas seorang manajer untuk meningkatkan laba
perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH.
1. Pengertian
memaksimalkan keuntungan (laba)
2. Apa tujuan perusahaan memaksimalkan keuntungan?
3. Apa strategi
seorang manajer dalam memaksimalkan keuntungan?
1. Pengertian
Memaksimalkan Keuntungan (Laba).
Dalam
teori ekonomi mikro, laba atau keuntungan, adalah kompensasi atau resiko yang ditanggung
oleh perusahaan. Makin besar resiko yang ditanggung oleh suatu perusahaan maka
semakin banyak pula laba yang diperoleh. Menurut Dominick Salvatore, keuntungan
merupakan penerimaan tiotal (TR) dikurangi biaya total (TC). Keuntungan
maksimum akan dicapai apabila selisih positif antara TR dan TC mencapai angka
terbesar. Scara sistematis laba dapat dirumskan sebagai berikut: p =TR-TC.
Seorang manajer akan memutuskan
suatu keputusan berdasarkan pilihan-pilihan keputusan yang ada. Keputusan yang
dibuat akan mengacu pada tujuan perusahaan utama, yaitu keuntungan yang
maksimum. Keuntungan maksimum akan sejalan dengan meminimumkan biaya yang
muncul pada proses pembuatan keuntungan. Keuntungan yang maksimum dan biaya
yang minimum akan diputuskan dengan menggunakan sebagai sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan. Masalahnya adalah sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan terbatas. Keterbatasan sumber daya ini harus dipecahkan dengn
keputusan yang sedemikian rupa. Sehingga penggunaaannya menjadi efisien dan
outputnya optimal.
Salah
satu contoh perusahaan yang mampu untuk meningkat laba yang cukup besar diera digital
ini adalah perusahaan google. Google bahkan pernah mendapatkan laba senilai 450
triliun dengan hanya mengeluarkan biaya operasional sebesar 112 juta dollar.
Begitu pula dengan Astra, Microsoft, Intel, Appple, IBM, Dell, dan sebaginya.
Rata-rata mereka hanya mengeluarkan biaya opersional yang relatif kecil
dibandingkan omzet yang diperolehnya.
2. Tujuan
Memaksimalkan Keuntungan (Laba).
Tujuan
memaksimalkan modal menurut Hamton (1995): memaksimalkan keuntungan atau laba
(earning per share) tidak mempertimbangkan azas nilai waktu dari uang dan
jangka rentang waktu pengembalian (return) modal dimasa mendatang. Setiap
perusahaan memiliki kriteria sendiri dalam memaksimalkan laba yang akan
diperolehnya. Setiap perusahaan memilki target-target dalam mencapai keuntungan
perusahaan untuk menaikkan laba setinggi-tingginya. Ada berbagai tujuan dalam pemaksimumam laba,
ada perusahaan yang menekan volume penjualan da nada pula perusahaan yang
memasukkan unsur politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai.
Adapula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepada
kepentingan masyarakat.
Setiap perusahaan pasti akan memaksimumkan
keuntungan perusaan yang dijalankannya. Dengan memaksimalkan laba perusahaan,
maka perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannnya, sehingga
perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Tujuan lain dari
memaksimumkan laba juga untuk mensejahterakan para pemegang saham, yaitu
dijalankan dengan cara memaksimalkan
harga pasar dariu saham perusahaan, karena, harga pasar saham
merefleksikan evaluasi oleh pasar
terhadap prestasi dari perusahaan tersebut
pada saat yang akan datang. Tujuan memaksimalkan harga pasar turut memperhitungkan
kapan pengembalian modal (return) akan diterima oleh para investor atau
pemilik, rentang jangka waktu yang
terjadi , resiko atas return tersebut, serta kebijkan mengenai dividen.
3. Strategi
Memaksimalkan Laba
4. Secara
garis besar ada tiga cara umum bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
laba:
·Meningkatkan penjualan
· Mengurangi biaya
· Menggunakan aset-aset perusahaan secara
lebih baik
·
Meningkatkan Penjualan
Meningkatkan penjualan produk adalah langkah
pertama yang bisa dilakukkan untuk meningkatkan laba sebuah perusahaan. Dengan
semakin meningkatnya penjualan maka laba yang diperoleh akan semakin banyak. Menaikkan
harga jual dan menaikkan jumlah barang yang di jual. Meningkatkan harga jual
dalam pengertian bukan untuk mengimbangi kenaikan bahan baku atau upah UMR yang
naik, tetapi semata-mata adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Sebelum meningkatkan penjualan, Ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan.harus memperhatikn. Pertama, . Pastikan kualitas produk perusahaan
memang bagus, tahan lama, bergaransi,
dan telah menguasi pasar sebelumnya. Menaikkan harga jual dengan asal-asalan
tanpa memperhatikan kualitas produk tidak akan meningkatkan omzet, tetapi hanya
akan menjadi bumerang. Ika produk jelek maka konsumen tidak akan menyukai
produk tersebut. Dan tidak akan membeli produk. Hal ini akan merugikan
perusahaan. Jadi, produk harus benar-benar bagus dan tahan lama.
Langkah yang kedua harus mengetahui harga produk dari perusahaan
pesaing. Misalkan perusahaan yang bergerak dalam produksi sabun. Pesaing
menjual harga sabun per bijinya seharga 5.000 rupiah, maka harga produk sabun
yang dijualpun tidak boleh melibihi harga pesaing. Atau minimal produk yang
dijual sama yaitu dikisaran harga 5.000 rupiah. Walaupun ingin mendapatkan omzet yang besar sebaiknya
tidak menaikkan produk melebihi pesaing. Misalnya harga yang dijual sebesar
6.000 rupiah, tanpa menambahakan kualitas apapun didalamnya. Sudah pasti produk
Anda tidak akan laku di pasaran, dan penjualan berangsur-angsur akan menurun.
Hal ini dikarenakan Anda bukanlah penguasa pasar, artinya anda berhadapan
dengan pesaing yang sudah sama-sama kuat..Ada beberapa cara yang bisa dilakukan
seorang manajer Untuk meningkatkan penjualan. Yaitu, dengan meningkatkan jumlah
pelanggan-pelangggan baru.
Meningkatkan pelanggan, misalnya bisa
dilakukan dengan mengadakan pameran-pameran produk, memasarkan produk ketingkat
yang lebih luas, sehinggga target-target penjualan bisa tercapai. Mengeluarkan
produk yang baru serta promosi yang besar juga bisa dilakukan. Meningkatkan
jumlah pembelian per customer.Cara untuk meningkatkan pembelian per customer
bisa dilakukan dengan up selling ( menawarkan produk dengan spesifikasi yang
lebih besar dengan harga yang lebih mahal, cross selling ( menawarkan produk
subtitusi produk utama yang dibeli customer ), dan ke tiga meningkatkan
frekuensi pembelian produk customer
dalam jangka waktu tertentu.
· Mengurangi Biaya
Ada dua metode untuk mengurangi biaya yaitu dengan metode target costing
untuk merancang produk dengan biaya serendah mungkin dan metode pengendalian
operasional untuk meningkatkan produktivitas. Target Costing dilakukan sebelum
produk di produksi secara massal. Misalnya saja perusahaan mobil yang menjual
produknya senialai 130 juta dengan biaya operasional sebesar 100 juta, artinya
perusahaan mendapatkan omzet 30 %. Bila perusahaan ingin tetap menjual produk
sebesar 100 juta, tetapi perusahaan ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar
40 % persen, maka secara logika perusahaan harus memangkas biaya operasional
produksi. Misalnya menggunakan bahan-bahan dalam negeri yang harganya lebih
murah, memindahkan perusahaan ke daerah yang UMR- nya rendah, dan mengurangi
spesifikasi produk tanpa menurunkan kualitas.
· Menggunakan Aset Perusahaan secara lebih baik
Aset perusahaan dalam hal ini ada
dua, yakni aset yang berupa SDM, dan aset yang berupa benda bergerak dan tidak
bergerak. Aset SDM meliputi seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan.
Penggunaan aset SDM secara lebih baik adalah menggunakan potensi karyawan semaksimal
mungkin. Dalam hal ini yang paling berperan adalah divisi HR. Divisi
HR harus berpegang pada prinsip the right man on the right job, the right man
on the right place. HR harus mengetahui secara psikologi maupun konseptual
mengenai potensi, skill, passion, dan talenta setiap karyawan. Tes psikologi
dan pengamatan selama karyawan menjalankan training merupakan langkah awal
untuk mengetahui potensi sebenarnya. Sedangkan aset bergerak adalah kendaraan,
dan aset tidak bergerak adalah bangunan. Dalam hal ini menyewakan ruangan yang
tidak terpakai di perusahaan adalah langkah yang efektif untuk menambah profit.
Juga disarankan untuk membeli mobil sendiri daripada menyewa mobil di rent car yang menghabiskan banyak
biaya operasional.
pendekatan
totalitas ( totality approach), pendapatan totalitas membandingkan pendapatan
total (TR) dan biaya total (TC). Jika harga jual perunit output (P) dan jumlah unit output yang
terjual (Q), maka TR=P.Q. biaya total adalah biaya tetap (FC) ditambah biaya
variabel per unit (v) dikali biaya variabel perunit. Jadi p=p.Q –(FC+V.Q). implikasi pendekatan
totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (maximum
selling). Sebab semakin besar penjualan maka maki besar laba yang diperoleh.
Hanya saja sebelum mengambil keputusan , perusahaan harus menghitung berapa
unitoutput yang harus diproduksi untuk mencapai titik inpas . kemudian besarnya
output dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.
Pendekatan
rata-rata (average approach) dalam penghitungan laba ini perhitungan laba
perunit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC). Perusahaan akan mencapai
angka inpas bila P sama dengan AC. Keputusan untuk memproduksi atau tidak
berdasarkan perbandingan P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC.
Perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah
perusahaan atau unit usaha harus mmenjual sebanyak-banyaknya (maksimum selling)
agar laba (p) makin besar.
Pndekatan
marginal (marginal approach) yaitu perhitungan laba dilakukan dengan
membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan Marginal. Laba m,akssimum akan
tercapai pada saat MR = MC. p
= TR – TC. Laba tercapai apabila turunana fungsi pertama p(dpdQ) sama dengan nol dan nilainya sama
dengan turunan pertama TC (dTC/dQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan
demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum ( ataua kerugian
maksimum) bila perusahaan memproduksi
pada tingkat output di mana MR =MC.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan mengenai pemaksimalan laba perusahaan, maka dapat disimpilkan, bahwa
dalam memaksimalkan laba sebuah perusahaan ada beberapa langkah yang buisa
ditempuh, yang pertama adalah dengan meningkatkan penjualan yang bisa
dilakukkan dengan menaikkan harga jual dan menaikkan jumlah barang yang dijual.
Untuk meningkatkan penjualan dapat dilakukan dengan menambah jumlah
customer-customer baru dan juga meningkatkan jumlah pembelian percustomer.
Untuk meningkatkan laba perusahaan yang kedua juga bisa dilakukan dengan
mengurangi biaya, yaitu dengan target costing untuk merancang produk dengan
biaya serendah mungkin dan metode pengendalian operasional untuk meningkatkan produktifitas. Yang ketiga
adalah menggunakan aset-aset perusahaaan secara lebih baik . aset perusahaan
bisa berupa benda bergerak dan tidak
bergerak. Aset SDM meliputi seluruh
potensi karyawan semaksimal mungkin.
Ada beberapa pendekatan
perhitungan untuk dapat menghitung laba maksimum, yaitu dengan pendekatan
totalitas, (totalitas approach), yang membandingkan biaya total (TR) dengan
biaya total (TC). Pendekatan yang kedua yaitu pendekatan rata-rata (avarenge
approach). Dan yang ketiga adalah pendekatan marginal yaitu pendekatan marginala dengna nilai
turunan pertama. Demikian perusahan akan memperoleh laba maksimun
DAFTAR PUSTAKA
- Sukirno,
Sadono, pengantar teori ekonomi mikro. PT Raja Gafindo Persada.
Jakarta:2002.
- http//Izholmarquez93.blogspot.com,
Ekonomi Mikro: memaksimumkan laba. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.
- http//Newalya
putri.blogspot.com, memaksimalisasi laba. Diakses tanggal 15 Oktober
2017.
- http//Makalah.blogspot.com,
makalah
[L1] strategi
memaksimalkan laba perusaan. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.
- http//dokumen.tips
diakses tanggal 16 Oktober 2017.
- Raharja,
Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi ( mikro ekonomi dan makro ekonomi)
edisi revisi. Jakarta. FEUI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar