Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam dari Kuala Lumpur Malaysia, Pesawat Airasia yang saya tumpangi mendarat di bandara internasional Davao Francisco Bangay, Mindanao Filipina. Menjejakkan kaki di Davao, Mindanao Filipina, sedikit membuatku takut. Why? Sebab, dari cerita yang saya dengar di Mindanao ini "katanya" kurang aman, banyak turis yang diculik, dan di Mindanao tempatnya pelatihan teroris terbesar di Asia, daaan sederet cerita negatif lainnya. Nah loh, seereeem kan, Hehe. Padahal berada di kota ini, tidak seseram yang kita dengar, orang-orangnya ramah, seramah orang Indonesia. Hanya saja di Davao city pengamanannya sedikit ketat dan lebay, hehe. Mungkin sesuai dengan standar Kota Davao city.
Baiklah. Saatnya memulai Petualangan, menjelajah kota Davao, disepanjang jalan saya lihat toko kelontong berjajar, polusi dan transportasi Davao city hampir mirip dengan di Indonesia. Bedanya, Transportasi umum di Davao Filiphina sedikit unik. Bentuknya mirip jeep badannya memanjang atau biasa disebut jeepney. Jeepney sangat khas dan menjadi ikon negeri ini. Selain bentuknya yang khas Jeepney penuh dengan cat warna-warni, lengkap dengan aksesoris yang menonjol, bertuliskan simbol-simbol keagamaan, horoskop atau apapun yang sesuai dengan karakter pemiliknya. Konon Jeepney dulunya adalah jeep-jeep tentara yang ditinggalkan oleh militer Amerika pada zaman perang dunia 11. Tenang, bagi yang naksir dengan jeepney, ada kok replikanya, replika jepneey bisa kita jadikan oleh-oleh untuk keluarga. Harganya murmer sekitar 120 k untuk ukuran sedang. Replika jeepney bisa kita beli di Kultura, kultura adalah tempat oleh-oleh khas Filiphina. Di kultura, Selain jeepney ada beberapa oleh-oleh khasDavao yang wajib anda jadikan oleh-oleh. Misalnya, manisan mangga, candy durian dan penganan khas Filipina lainnya. Davao juga termasuk penghasil buah-buahan terbesar di mindanao, ada beberapa buah yang saya lihat banyak dijual di davao, ada Durian, manggis, dan pamello. Alhamdulillah sewaktu di sana saya sempat mencicipi durian khas Davao dan pamello. Nah, Pamello itu sejenis jeruk Bali, boleh dibilang ini varian yang sama. Sama-sama jeruk. Yang membedakan pamello bentuknya sedikit lebih kecil dan lebih manis.
Untuk mengetahui sejarah kota Davao city tidak ada salahnya jika kita mampir sejenak di museum museo dabawenyo. Letak museum lumayan dekat Dari hotel Marco polo tempat saya menginap. Lalu, Ada apa di museum? Di museum dabawenyo ada sejarah asal usul kota Davao, seni, dan budaya Davao city. Tetapi sayangnya tidak diperbolehkan untuk memotret.
kota Davao city adalah kota kelahiran Pak Rodrigo Dutertee, siapa sih pak duterte?? Itu lho presiden Filiphina yang sekarang. Haha. Pak Duterte, dulunya walikota Davao city selama dua periode. Semenjak Duterte menjadi presiden ada perda larangan merokok di tempat umum. Ini menarik, pantas saja saya jarang sekali melihat orang yang merokok di sembarang tempat. Bagi yang melanggar akan dikenakan denda. Denda yang dikenakan tidak tanggung-tanggung lho? sekitar 10.000 peso atau sekitar 2 juta rupiah. Denda yang lumayan besar, bukan? Nah loh, siapa yang berani melanggar, hehe. Saya rasa perda ini cukup efektif.
Kurang lengkap jika mengunjungi Davao tetapi tidak mencicipi kulinernya. Mencari makanan halal di negara yang mayoritas penduduknya non muslim memang susah. Yeaah disini saya merasakan menjadi minoritas hehe. Tak mudah menemukan halal food, tetapi jangab khawatir ada kok kedai makanan halal disini. Nah, ada beberapa kuliner khas kota Davao yaitu: Pertama, kinilaw Na tuna. Makanan ini bahan utamanya adalah ikan tuna segar yang di iris tipis-tipis, disajikan dengan irisan cuka dan lemon, jahe dan bumbu lainnya. Cara mengolah makanan ini tanpa dimasak, mirip sasimi, rasanya segar. Selain kinilaw na tuna ada lagi makanan khas Filipina yang perlu di coba, namanya balut, balut ini makanan khas yang begitu populer disini. Balut biasanya terbuat dari telur bebek yg sudah di erami 18 hari, di dalamnya sudah ada embrio bebek. Berhubung kuliner yang satu ini termasuk kuliner yang ekstrim, saya sedikit ngeri dan tidak bisa membayangkan rasanya memakan embrio bebek yang sudah ada paruh, bulu dan kaki, wkwkwk. Untuk itu menu ini saya skip saja ya hehe.
Secara geografis, Davao mindanao dekat dengan Indonesia. Jadi, ada beberapa makanan khas kota Davao yang mirip dengan makanan Indonesia. So, jangan heran jika kita mendapati makanan di kota Davao yang hampir mirip dengan yang ada Indonesia.
Sedikit tips dari saya. jika mau ke davao sebaiknya membawa tissue basah ya, kenapa? Disini kebanyakan toiletnya tanpa air hehe. toilet disini tidak sesuai standar Muslim. Kemudian sebelum ke Davao sebaiknya menukarkan uang peso terlebih dulu. Jika pun bukan uang peso maka pakailah dolar. Hal ini akan memudahkan kita untuk bertransaksi.