Minggu, 29 April 2018

De Tjolomadoe


De Tjolomadoe nama tempat yang satu ini, berada di jalan Adi Sucipto no 1, colomadu Karang Anyar. Tanggal 24 maret yang lalu tempat ini baru di louncing menghadirkan David Foster and friends dan diresmikan oleh pak Jokowi.  Sebenarnya tempat ini sudah lama ada, namun, terbengkalai dan tak terurus. Pabrim gula Colomadu berhenti beroperasi sejak tahun 1998. Nah, pada tahun 2017 yang lalu tempat ini  direvitalisasi oleh salah satu BUMN, menjadi tempat wisata dan edukasi.

Beberapa hari yang lalu, saya ketempat ini. Begitu melihat Bangunan megah, bercat putih membuat saya tertegun, ada kekaguman  berdesir-desir,  gedungnya  megah, berarsitektur Indies  terlihat pada pilar-pilar serta pintu-pintu besar yang ada disini,  begitu kuat dan kokoh, bangunan ini  beratap limasan dengan cerobong yang mengangkasa. Di bagian atas tertulis tulisan Tjolomadoe 1861, hal ini menunjukkan bahwa Pabrik gula Tjolomadu berdiri sejak tahun 1861. Konon pada masa lalu, pabrik ini adalah pabrik gula pertama yang dimiliki bumiputra dan menjadi pabrik gula terbesar di dunia.
Di dalam gedung tampak mesin-mesin besar.
Ada mesin-mesin raksasa  yang berada di tempat ini, mesin-mesin ini sudah di cat, untuk menjaga agar tidak berkarat. Mesin raksasa ini membuatku menerawang ke masa lampau, membayangkan  saat pabrik gula masih beroperasi. Mesin-mesin raksasa menjadi saksi bisu manisnya pengolahan tebu menjadi butiran-butiran gula, gula yang manis dan legit. Inilah bukti kehebatan pabrik gula Nusantara.

Kini bangunan ini menjadi tempat wisata sejarah, edukasi, pameran dan sebagai tempat konser terbesar yang ada di Solo. Tempat ini mampu menampung 3000 orang. Luar biasah. Ada beberapa stan yang menjual batik serta aksesoris di tempat ini. Beberapa cafe jg ada. Pokoe komplit.
De Tjolomadoe, sebuah tempat yang lagi ngehits dan kekinian, bagi yang suka dengan wisata heritage maka tidak ada salahnya ketempat ini.

Rabu, 18 April 2018

Chadijah Saraswati

Chadijah Saraswati, nama gadis cantik ini, saya biasa memanggilannya Saras. Dia  mahasisiwi semester akhir di University of Mindanao Filipina selatan. Selama saya di Davao, Mindanao Filipina beberapa waktu yang lalu. Dik Saras inilah yang menjadi tour guide kami. Dia menguasai beberapa bahasa, ada bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Tagalog. Dia bisa bermain gitar, piano dan suaranya juga merdu. Subhanalloh gadis ini Luar biasa. Multi talent ya. Bapaknya Saras  ini berasal dari sunda Jawa Barat dan ibunya dari Madiun Jawa Timur. Ayah dan ibunya sudah lama tinggal di Filipina, sudah 24 tahun, hampir seperempat abad, bukan?? tetapi ayah ibunya asli Indonesia dan masih berkewarganegaraan Indonesia (WNI) tentunya. Menurut cerita,  dulu ayahnya  sempat menjadi Dosen DLB di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian karena sesuatu dan lain hal, ia merantau menjadi guru di Filipina sampai saat ini.
Nah, di Davao Mindanao  Selain Saras, ada beberapa anak-anak WNI lainnya. Mereka sekolah di sekolah Davao Indonesia (SDI), sekolah ini adalah sekolah milik KJRI yg ada di Davao Mindanao Filipina. Di sekolah inilah anak-anak keturunan WNI bersekolah. Marlon, Siti Khadijah dan  puluhan anak lainnya, Mereka adalah anak-anak WNI  yang lahir dan besar di Filipina, ada yang ayahnya dari Indonesia dan ibunya dari Filipina, begitu juga sebaliknya, ibunya Indonesia ayahnya warga negara  Filipina. Kebanyakan ibu atau bapaknya berasal dari Manado, Halmahera, Sulawesi Utara. Ya, memang tempat -tempat itu dekat dengan perbatasan Filipina. Garis batas seluas laut, pun tak jadi masalah, Tinggal naik kapal sudah bisa   menyeberang ke Filipina hehe.

Saras, Marlon, Siti khadijah dkk Mereka lahir dan besar di tanah Davao, dibesarkan dengan pendidikan Davao, berbicara menggunakan bahasa Tagalog, menyerap nilai-nilai budaya kota Davao Mindanao, teman-temannya pun lebih banyak disini, kehidupan mereka sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat Davao Mindanao.  Ada beberapa hal yang mengusik keingintahuan saya. Misalnya, Masih adakah keinginan anak-anak ini  pulang ke Indonesia? Seberapa tahukah mereka tentang  Indonesia? Seberapa kecintaannya terhadap  bangsa Indonesia? Apakah dia bangga dengan bangsa Indonesia? Mendamba negeri Indonesia? Dan sederet pertanyaan lainnya.
" hai Saras, Marlon, kamu lebih cinta mana sih? Indonesia atau Filipina?" ahhh entahlah. Hanya mereka yang bisa menjawabnya hehe.

Tetapi sejatinya mereka masih WNI, akar keluarga besarnya, leluhurnya  pun masih ada di Indonesia, masih ada benang merah yang mengikat anak-anak ini dengan negeri Indonesia, walaupun terkadang mereka tidak memahaminya. Anak-anak itu belum tahu di mana Indonesia, bahkan ada yang belum pernah menginjakkan kaki di Negeri leluhurnya. Mungkin Indonesia hanya ada dalam bayangannya saja. Mungkin Indonesia hanya ada dalam imajinasi Mereka, mungkin indonesia hanya ada dalam fantasi mereka. Mungkin Indonesia hanya ada dalam mimpi-mimpi mereka.
Mudah-mudahan suatu hari nanti anak,-anak itu, akan akan lebih memahami bangsa Indonesia, Lebih mengerti budaya Indonesia, lebih bangga akan tanah airnya, Karena indentitas mereka adalah Indonesia😊😊😊




Jumat, 13 April 2018

Pattani Thailand Selatan

Perjalanan kami ke Pattani Thailand Selatan  menggunakan jalan darat. Dari Perlis padang besar Malaysia kami naik minibus, Hal ini tentu memiliki sensasi tersendiri. Ketika harus melewati batas-batas negara dengan menggunakan mobil hehe. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dan melewati kedah, kami Memasuki kantor imigarasi bukit kayu hitam, sebuah perbatasan antara malaysia dan Thailand. Melewati garis batas, sebuah titik kecil yang menggambarkan tentang  gambaran negeri Pattani Thailand diujung sana.  Jejak-jejak perbatasan inilah yang memisahkan antara Malaysia dan Thailand. Garis batas negara  sama dengan garis batas bangsa. Homogen dan sederhana. Dan seperti biasa, jika berada di Imigrasi, kami harus menunjukkan paspor, di tanya ini itu, dipindai sidik jari, retina  dan paspor distempel bolak balik, pun akhirnya urusan yang melelahkan di imigrasi selesai. Yeaa  lega rasanya. 
Begitu memasuki pattani saya merasa ini seperti berada di salah satu kampung di Jawa, jika boleh saya bilang ini mah seperti di Wonogiri hehe,  yang membedakan hanya karena mereka memakai bahasa Thai, bahasa Thai ini identik dengan mayoritas penduduk Thailand yang beragama Budha.  Bahasa Thai, bahasa yang tidak saya mengerti. Sempat geli sendiri ketika pertama kali kita mendengar bahasa ini hehe. Andaikan saja mereka memakai bahasa jawa ini benar-benar di jawa heheh.    suasana dan orang-orangnya banyak yang berpakaian Islami, berjilbab dan pakai sarung. Suasana sedikit mencekam, saya lihat di sepanjang  jalan-jalan raya banyak  patroli, banyak barigade-barigade militer bersenjata. setiap kendaraan harus di cek terlebih dahulu. Dan,  Yang cukup mengherankan, disini banyak sekali pengendara motor yang tidak pakai helm. Memang disini tidak di perbolehkan untuk memakai helm. Alasannya untuk menghindari teroris karena masih ada konflik,  konflik  internal di negeri ini(konflik antara pemerintah dengan wilayah Pattani, Narathiwat dan Yala).
Kali ini saya akan mengunjungi sebuah masjid di Di Pattani, namanya masjid krue se. Masjid ini dibangun pada tahun 1583, pada waktu kesultanan Pattani masih berjaya. Masjid krue se ini berarsitektur  campuran Eropa dan Timur Tengah. Masjid ini masih berupa tumpukan batu bata tanpa di plester. Dan ternyata masjid ini menjadi saksi sejarah, tentang berbagai peristiwa yang terjadi di masjid ini. Walaupun masjid ini sudah sekian abad berdiri, tetapi bangunan ini masih kokoh. Pada saat saya sampai masjid ini waktu maghrib. Jadi masjid ini begitu ramai. Banyak warga yang menunaikan ibadah sholat maghrib. Setelah sholat, perjalanan kami lanjutkan ke hotel di Hatyai. Di hotel ini kami menginap semalam. 
Pagi hari sambil menunggu penerbangan dari Hatyai ke Kuala Lumpur, kami sempatkan mampir ke sebuah kuil budha.  Seperti kuil Budha pada umumnya, saya lihat ada beberapa pasangan suami istri, usianya kira-kira 40 tahun, sepertinya mereka sedang meminta doa restu, bisa juga minta keselamatan kepada Biksu, karena saya lihat ada beberapa ritual yang dijalankan, ada beberapa bunga dan juga sesajen persembahan.  

Nah, tak lupa mumpung lagi disini tentunya harus menikmati Tomyam dong. ya. Tomyam makanan khas negeri ini, sruput...sruput..hmmm seuger.πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€





Jumat, 06 April 2018

Senin, 02 April 2018

GENTING HIGHLANDS MALAYSIA

Hai..sahabat. Saat ini ada penerbangan dari Jogjakarta ke Kuala lumpur Malaysia. Hal ini tentunya memudahkan bagi kita untuk traveling ke negeri Malaysia, hehehe. Sebenarnya sih  sudah beberapa kali  saya  berkunjung ke Malaysia. Dulu, hanya sempat jalan-jalan di putra jaya. Nah, kali ini saya akan jalan-jalan ke genting haighlands. Genting Highlands merupakan tempat wisata yang tersohor di Malaysia. Lokasi genting berada diperbatasan Pahang dan Selangor Malaysia.  Pemandangan alam di Tempat ini sungguh indah, berada di puncak gunung Titiwangsa, di ketinggian (2000 meter di atas permukaan laut). Boleh dibilang Genting Highlands itu Las vegasnya Malaysia hehe. Genting Highlands menjadi tempat favorit bagi turis domestik maupun mancanegara.
Genting Highlands di bangun pada tahun 1960 oleh Lim Goh Tong yang berkebangsaan Fujian China. Pada awal Lim Goh Tong membangun resort di genting Haighlands dianggap hanyalah ide "gila", tak ada satupun teman-temannya mau berinvestasi. Seluruh tenaga dan harta kekayaan Lim Goh Tong dihabiskan untuk membangun Genting Highlands ini. Penantian panjang Lim Goh Tong akhirnya berbuah manis. Pada tahun 1971 Genting Highlands pun resmi dibuka untuk umum, dan menjadi tempat wisata terbaik di Malaysia. Bahkan, sekarang ini beberapa perusahaan berkembang  di bawah Genting bhd, seperti perusahaan kertas, hotel, pembangkit listrik, kapal pesiar, kasino dan lain sebagainya. 
Waktu itu saya dari bandara Adi Soedjipto  jogjakarta sekitar pukul 11.45 dan landing di bandara KLIA2 pukul 14.00, kurang lebih 2 jam waktu tempuh Jogja-KLIA2. Setelah urusan imigrasi dan bagasi selesai, Kami pun melanjutkan perjalanan naik mobil menuju ke genting haighlands. Waktu menunjukkan pukul 14.30 ketika Mobil travel yang membawa rombongan kami bergerak meninggalkan bandara KLIA2, Sepanjang perjalanan kami disambut guyuran hujan, hal ini membuat suasana menjadi lebih sejuk. Padahal biasanya cuaca di malaysia sedikit panas. mobil kami terus melaju menuju genting highlands. Jalanan   lengang, tak ada kemacetan yang berarti. Tampak mobil-mobil berplat Malaysia terus melaju. Saya lihat Kebanyakan mobil di Malaysia ini buatan lokal. Hanya beberapa mobil impor (read, jepang, korea dll). Di Malaysia mobil-mobil impor akan dikenakan pajak yang tinggi, dua kali lipat lebih tinggi dari mobil buatan lokal, oleh sebab itu banyak warga Malaysia yang lebih suka memakai mobil buatan dalam negeri. Keren, bukan? Mobil travel yang saya tumpangi terus melaju di jalanan Kuala lumpur Malaysia. Semakin dekat dengan Genting Higlands jalanan semakin menanjak dan sedikit berkelok. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam dari Kuala Lumpur ke Genting highlands kami pun sampai. Jarak tempuh dari bandara KLIA2 ke tempat ini kurang lebih 1 jam. Nah, untuk sampai ke sky Avenue genting haighlands (puncak tertingi di genting) perjalanan kami lanjutkan dengan kereta gantung (cable car).
Saya lihat antrian tiket kereta gantung lumayan padat, tapi tak mengapa, semua sudah diurus oleh biro perjalanan saya (viena tours)hehe. Menurut agen perjalanan harga tiket kereta gantung ini RM8 one way(sekali jalan). Jika dilihat dari antrian tiket yang lumayan padat, saya sarankan untuk beli tiket sekalian pp, hal ini akan memudahkan selama perjalanan, tanpa perlu antri tiket lagi, so, lebih efektif.
Tiket sudah ada di genggaman, saatnya memulai petualangan. Petualangan pertama saya naik  Kerata gantung. Kerata gantung ini konon katanya adalah kereta gantung terpanjang di Asia. Dari atas kereta gantung kita bisa melihat pemandangan di sekitar genting. Salah satu tempat yang dalam progress pembangunan adalah  theme park. Theme Park saat ini sedang di renovasi dan akan diubah menjadi 20th century FOX.  Menurut kabar sih tempat ini dibuka akhir tahun 2018. Nantinya tempat ini mirip dengan Universal studio yang ada di Singapura.
Kurang lebih 20 menit perjalanan naik kereta gantung dari sky awana ke sky avenue. Sky avenue adalah sebuah mall yang sangat megah dan besar. Begitu memasuki sky avenue ini saya lihat tempat konser yang cukup megah. Lampu-lampu berkelap kelip. Tsaaah, gila!! mall ini begitu besar, disini surganya belanja dan kuliner. berhubung saya tidak ada niat dan buget khusus untuk ngemall and ngemil di tempat semewah ini maka kami cuma  bisa melihat -lihat kemegahan mall.
Di mall sky avenue terdapat casino. Casino ini adalah casino terbesar di Malaysia. Penduduk muslim Malaysia tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam casino. Tetapi bagi turis seperti saiyah(alaahh) diperbolehkan. Syaratnya kita menunjukkan pasport.  saya penasaran dan ingin melihat casino lebih dekat. Di dalam casino ini terdapat permainan judi. Berbagai macam judi ada di tempat ini. Wuiiih, Casino cukup ramai, ada perempuan, ada laki-laki, ada yang muda dan ada yang tua. Rata-rata mereka berpakaian sangat rapih. Berjas dan bersepatu. Benar-benar tempat judi yang berkelas!!

Sudah puas melihat-lihat berbagai tempat di sky avenue. Kami pun harus kembali ke hotel di Kuala lumpur. Dalam perjalanan pulang kami mampir di chin swee caves temple.Tempat ini berada di atas ketinggian 1400 m dari permukaan laut. Arsitektur chinesenya begitu kental dalam nuansa merah emas, banyak lampion yang digantung di berbagai tempat. Pemandangan disini sangat bagus. Ada beberapa patung berdiri dengan megah, ada patung dewi kwan Im di atas bukit, ada juga patung Budha setinggi kurang lebih 15 meter. Disini juga ada patung Lim Goh Tong, orang yang mendirikan tempat ini. Nah, jika mau foto-foto di tempat ini sangat bagus, instagramable. Seperti berada di atas awan. Dengan latar pepohonan yang rindang. Wis pokoe kereeen deh!!😎 
Berhubung Malaysia dan Indonesia hampir mirip, maka tak ada tips khusus jika mau ke tempat ini. Di malaysia rupiah pun berlaku. Tetapi untuk berjaga-jaga tidak ada salahnya jika kita menukarnya dengan ringgit terlebih dahulu.