Jumat, 13 April 2018

Pattani Thailand Selatan

Perjalanan kami ke Pattani Thailand Selatan  menggunakan jalan darat. Dari Perlis padang besar Malaysia kami naik minibus, Hal ini tentu memiliki sensasi tersendiri. Ketika harus melewati batas-batas negara dengan menggunakan mobil hehe. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dan melewati kedah, kami Memasuki kantor imigarasi bukit kayu hitam, sebuah perbatasan antara malaysia dan Thailand. Melewati garis batas, sebuah titik kecil yang menggambarkan tentang  gambaran negeri Pattani Thailand diujung sana.  Jejak-jejak perbatasan inilah yang memisahkan antara Malaysia dan Thailand. Garis batas negara  sama dengan garis batas bangsa. Homogen dan sederhana. Dan seperti biasa, jika berada di Imigrasi, kami harus menunjukkan paspor, di tanya ini itu, dipindai sidik jari, retina  dan paspor distempel bolak balik, pun akhirnya urusan yang melelahkan di imigrasi selesai. Yeaa  lega rasanya. 
Begitu memasuki pattani saya merasa ini seperti berada di salah satu kampung di Jawa, jika boleh saya bilang ini mah seperti di Wonogiri hehe,  yang membedakan hanya karena mereka memakai bahasa Thai, bahasa Thai ini identik dengan mayoritas penduduk Thailand yang beragama Budha.  Bahasa Thai, bahasa yang tidak saya mengerti. Sempat geli sendiri ketika pertama kali kita mendengar bahasa ini hehe. Andaikan saja mereka memakai bahasa jawa ini benar-benar di jawa heheh.    suasana dan orang-orangnya banyak yang berpakaian Islami, berjilbab dan pakai sarung. Suasana sedikit mencekam, saya lihat di sepanjang  jalan-jalan raya banyak  patroli, banyak barigade-barigade militer bersenjata. setiap kendaraan harus di cek terlebih dahulu. Dan,  Yang cukup mengherankan, disini banyak sekali pengendara motor yang tidak pakai helm. Memang disini tidak di perbolehkan untuk memakai helm. Alasannya untuk menghindari teroris karena masih ada konflik,  konflik  internal di negeri ini(konflik antara pemerintah dengan wilayah Pattani, Narathiwat dan Yala).
Kali ini saya akan mengunjungi sebuah masjid di Di Pattani, namanya masjid krue se. Masjid ini dibangun pada tahun 1583, pada waktu kesultanan Pattani masih berjaya. Masjid krue se ini berarsitektur  campuran Eropa dan Timur Tengah. Masjid ini masih berupa tumpukan batu bata tanpa di plester. Dan ternyata masjid ini menjadi saksi sejarah, tentang berbagai peristiwa yang terjadi di masjid ini. Walaupun masjid ini sudah sekian abad berdiri, tetapi bangunan ini masih kokoh. Pada saat saya sampai masjid ini waktu maghrib. Jadi masjid ini begitu ramai. Banyak warga yang menunaikan ibadah sholat maghrib. Setelah sholat, perjalanan kami lanjutkan ke hotel di Hatyai. Di hotel ini kami menginap semalam. 
Pagi hari sambil menunggu penerbangan dari Hatyai ke Kuala Lumpur, kami sempatkan mampir ke sebuah kuil budha.  Seperti kuil Budha pada umumnya, saya lihat ada beberapa pasangan suami istri, usianya kira-kira 40 tahun, sepertinya mereka sedang meminta doa restu, bisa juga minta keselamatan kepada Biksu, karena saya lihat ada beberapa ritual yang dijalankan, ada beberapa bunga dan juga sesajen persembahan.  

Nah, tak lupa mumpung lagi disini tentunya harus menikmati Tomyam dong. ya. Tomyam makanan khas negeri ini, sruput...sruput..hmmm seuger.๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€





1 komentar:

  1. AJO_QQ poker (k)
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!! :d
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856 ;-)

    BalasHapus